Здоров'я

Kenapa Air Minum Disebut Air Putih di Indonesia?

Air minum dalam kemasan adalah minuman sederhana yang perlu diminum agar berbagai fungsi tubuh dapat berfungsi dengan baik. Karena tidak cukup minum air minum kemasan dapat menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. 

Secara umum, jumlah air mineral yang diminum dapat dihitung berdasarkan berat badan. Perhitungannya adalah 40 cm3 per kilogram berat badan. Dengan berat badan 50 kg, kebutuhan air sekitar 2000 ml atau 2 liter. 

Bagi yang bertanyatanya mengapa air kaya nutrisi ini disebut putih meski terlihat bening, berikut penjelasannya. 

Menurut akun Instagram Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BIPA), penyebutan air paling awal terjadi pada tahun 1600, meskipun tidak dalam konteks air minum. 

Dalam buku “Malay Words and Malay Things: Lexical Souvenirs from the Exotic Arc. Publikasi Jerman sebelum 1700” (2007), ahli bahasa Eurasia Varuno Mahdi meneliti memoar pekerja kelahiran Jerman di Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). 

Dia adalah seorang ahli bedah cukur (semacam profesi medis) bernama Johann Jakob Merklein. Ia bekerja untuk VOC dari tahun 1644 hingga 1653. Merklein menerbitkan dua buku harian yang merinci perjalanannya melalui Hindia Timur, Siam, Jepang, dan Korea. 

Dalam kedua buku hariannya ia menggambarkan minuman yang disebut airputi dalam bahasa Jerman sebagai berikut. 

[…] Air minum, dalam bahasa Jerman, adalah air, melawan tetesan dari beberapa tanaman, dan ketika sesuatu berdiri / Anda dapat meminumnya dengan penuh semangat. (huruf miring). 

Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tulisan itu berarti sebagai berikut: 

[…] Air minum, air murni Jerman, dapat menetes dari beberapa tanaman dan menyebabkan keracunan. 

Menurut Mahdi, Merckline sebenarnya berbicara tentang Tuac. Tuak, 

juga dikenal sebagai pencopet dalam bahasa Belanda, mungkin berasal dari 

Sinhala dan Tamil. 

Ini berarti bahwa arti “air jernih” mungkin berbeda dari arti air tawar pada masa kolonial awal, tetapi di Hindia Timur, Merckline menemukan kata itu ambigu.

Ahli bahasa William Marsden juga gagal menyebutkan artikel tentang ayer dan white compound waterwhite dalam Kamus Melayu (1812). 

Ini menunjukkan bahwa air jernih mungkin tidak sama dengan air minum segar di awal abad ke19. 

Meskipun sedikit sumber yang tersedia, kurangnya hubungan 

air minum kolonial dapat berarti bahwa istilah yang digunakan saat ini baru muncul dalam 150 tahun terakhir. Mengapa saya perlu minum banyak air ketika saya demam untuk menonton video? pada. [Gamba: 20 detik video] (faz / baris)

Пов'язана стаття

Back to top button